Minggu, 20 Februari 2011

FISIOLOGI PERTUMBUHAN JANIN

Kehamilan berlangsung selama 40 minggu, dengan perhitungan bahwa satu bulan berumur 28 hari. kehamilan dianggap lewat bulan bila lebih dari 42 minggu. untuk memperhitungkan waktu kelahiran di pakai rumus Neagle, yaitu tanggal haid hpertama ditambah 7 sedangkan bulannya ditambah sembilan. perkiraan persalinan dapat diperhitungkan dengan mempergunakan ultrasonografi bila tanggal haid tidak diketahui.

Pembentukan Darah Janin

Pembentukan darah janin memerlukan persediaan Fe dalam hati, limpa, dann sumsum tulang ibu. pada permulaan, sel darah janin dibentuk oleh kantung yolk dalam bentuk megaloblas. selanjutnya darah janin dibentuk oleh hati dan sumsum tulang dalam bentuk megalosit dan makrosit. Normosit dibuat setelah aktivitas penuh sumsum tulang.

Fetal hemoglobin (F) mempunyai kemampuan untuk mengikat O2 dalam konsentrasi tertentu dari darah ibu dan dengan mudah dapat melepaskan CO2 ke darah ibu. Menjelang persalinan janin membuat adult hemoglobin (A) sebagai persiapan kelahiran sehingga dapat mengisap O2 dengan pernafasan yang telah aktif.

Pernafasan Janin
bacroft memantau gerakan dinding dada, sebagai bentuk pernafsan intrauterin, tetapi air ketuban tidak masuk kedalam paru-paru. Gerakan pernafasan dikendalikan oleh saturasi o2 dan bukan oleh CO2. bila saturasi O2 melebihi 50 % maka akan terjadi penghentian gerakan pernafasan. bila saturasi O2 menurun maka saturasi CO2 akan berfungsi untuk mengendalikan gerakan pernafasan.
pada persalinan, paru-paru berkembang dengan sendirinya karena rangsangan mekanis saat membersihkan jalan pernafasan dan juga terdapatnya lesitin dan spingomielin yang memberikan peluang berkembangnya paru-paru.

Peredaran Darah janin
Sistem peredaran darah Janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa karena paru-paru janin belum berkembang sehingga O2 diambil melalui perantaraan plasenta. oleh karena itu, sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
  1. foramen ovale antara kedua atrium
  2. Duktus arteriosus Bothali antara hepar menuju vena kava inferior
  3. duktus venosis arantii di dalam hepar menuju vena kava inferior
  4. pada umbilikalis terdapat satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis 
Peredaran Darah Janin Berlangsung  sebagai berikut :
  1. darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 dialirkan melalui vena umbilikalis menuju hati, dimana terdapat duktus venosus arantii, langsung menuju dan masuk ke vena cava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin
  2. dari atrium kanan janin sebagian besaar darah amasuk ke atrium kiri melalui foramen ovale
  3. sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan
  4. darah yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh janin
  5. cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunya cabang arteria umbilikalis
  6. darah dari ventrikel kanan dipompa menuju paru-paru, tetapi karena paru-paru belum berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui duktus arteriosus bothali
  7. darah yang dialirkanmenuju paru-paru akan dialirkan kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis
  8. darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
  9. sisa metabolisme janin dan Co2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter untuk selanjutnya dibuang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu
peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intrauterin, dimana plasenta memegang peranan yang sangat penting. kegagalan fungsi plasenta dapat menimbulkan berbagai penyulit dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. bagaimna perubahan peredaran darah janin setelah kelahiran? faktor penting yang mengubah peredaran darahh janin menuju peredaran darah dewasa di tentukan  :
  1. berkembangnya paru-paru janin
     Berkembangnya paru menyebabkan tekanan negatif dalam paru sehingga dapat menampung darah, untuk melakukan pertukaran CO2 dan O2 dari udara. dengan demikian duktus arteriosus bothali  tidak berfungsi dan akan mengalami obliterasi. tekanan dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat meenutup foramen ovale. Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang akan mengalir ke atrium kanan, kini langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dua faktor ini menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat

2. terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin dengan dipotongnya tali pusat.
 Pemotongan talimpusat sebaiknya dilakukan setelah bayi mennagis dengan nyaring atau tali pusat berhenti berdenyut karena dapat menambah darah dari plasenta sekitar 50 ml sampai 75 ml yang sangat berarti bagi pertumbuhan bayi

3. Membuat adult hemoglobin ( tipe A)  sehingga siap melakukan pertukaran CO2 dan O2 melalui paru-paru
 Menjelang persalinan disiapkan pembuatan adult hemoglobin (A) sehingga setelah lahir langsung dapat menangkap O2 dan melepaskan CO2 melalui pernafasan


Pencernaan Makanan
pencernaan makanan mulai tumbuh pada minggu ke - 16. secara rutin janin minum air ketuban sebanyak 450 ml dalam 24 jam . hepar yang berfungsi membentuk darah, melakukan metabolisme hemoglobin dan bilirubin dan mengubahnya menjadi biliverdin. biliverdin disalurkan ke usus sebagai bahan sisa metabolisme. bila terjadi asfiksia berat menyebabkan rangsangan nervus vagus (X), peristaltik usus meningkat dan terbukanya sfingter ani, sehingga mekonium dikeluarkan. biliverdin memberikan warna kehijauan pada air ketuban bila terjadi asfiksia intrauterin.


Manuaba, Ida Bagus Gde. ilmu kebidanan, penyakit kandungan & keluarga berencana untuk Pendidikan Bidan: Penerbit Buku kedokteran EGC. 1998. hal 115. cetakan pertama

Jumat, 11 Februari 2011

Peran Bidan Pada Permasalahan Wanita di Tempat Kerja


Permasalahan Wanita Di Tempat Kerja 
Pelecehan Wanita Di Tempar Kerja

Kelompok 1
Dwi luluk
Irma mayang sari
Suci miftahul
Pontiania Monterado
Siti Masyarah
Wiwi dewi lestari

AKADEMI KEBIDANAN BUDI KEMULIAAN
DEFINISI PERMASALAHAN WANITA
Permasalahan wanita ialah permasalahan permasalahan yang dihadapai oleh wanita, sehingga seorang wanita menghadapai kesulitan dalam kehidupannya.
Permasalahan ini bisa berupa kesehatan, keuangan ,keluarga.di tempat kerja Dan dilingkungan sekitarnya
Masalah wanita adalah juga bagian yang tak terpisah, dari doktrin agama, para feminis kontemporer melihat problem wanita lebih dari perspektif sosial budaya: wanita sebagai objek diskriminasi gender yang dibentuk oleh masyarakat dan tradisi.kata feminis pertama asal Arab.
Permasalahan wanita di tempat kerja
Berbagai kecenderungan wanita selama beberapa tahun terakhir ini ditandai makin meningkatnya angka partisipasi angkatan kerja wanita didominasi oleh mereka yang relatif muda.
Partisipasi angkatan kerja wanita sebagian disebabkan oleh bertambahnya kemiskinan dan merebaknya pengangguran yang mengharuskan mereka mencari pekerjaan sekalipun dengan imbalan yang sangat rendah.
  Ketika perempuan masuk dunia kerja, sering mendapat pekerjaan yang paling susah di pabrik atau kantor, dengan upah yang paling rendah, sekaligus terus dibebani dengan kebanyakan tugas  rumah tangga mengurus suami,anak dan keluarga.tentunya tuntutan wanita pekerja lebih banyak.dia harus bekerja mencari uang untuk meringankan beban suami dan wanita itu pun dituntut untuk mengurus anak dan menjalani kodratnya sebagai wanita.
  Tidak jarang pekerja wanita sering mendapat pelecehan sexsual dalam tempat kerja yang biasanya dilakukan oleh mandor atau atasan mereka.
  Seringkali pada waktu wanita sedang kerja lembur atau masuk malam
  Sehingga para pekerja wanita cemas dan takut setiap menjalani pekerjaan, tapi mereka juga takut untuk mengungkapakan apa yang mereka rasakan.
  Pelecehan sexsual sering terjadi dikarenakan wanita lemah dan tidak berani untuk melawan,

Pelecehan sexsual wanita di tempat kerja
  Pelecehan seksual adalah fenomena yang banyak terjadi namun terendap dipermukaan. Termasuk dalam dunia kerja di Indonesia saat ini. Dimana sebagian besar tenaga kerja diberbagai perusahaaan dan instansi pemerintah adalah perempuan yang kerap menjadi korban pelecehan seksual memang lebih banyak terjadi pada perempuan. Mereka umumnya mengalami dua kali posisi tawar yang lemah. Karena jenis kelamin sebagai perempuan dan karena jabatan sebagai bawahan atau buruh mpuan yang kerap menjadi korban pelecehan seksual.
  pelecehan seksual dalam berbagai bentuknya. Mulai dari disiuli dijalan, mengomentari dengan konotasi seksual, menceritakan lelucon konyol kepada seseorang yang dirasakan sebagai perendahan martabat, memperlihatkan gambar tidak senonoh, memeluk dan mencium serta melakukan gerakan-gerakan ajakan hubungan seksual yang tanpa persetujuan orang yang dimaksud.
  Pelecehan seksual ini membawa dampak yang berat bagi perempuan. Timbulnya stress dan ketegangan diri karena merasa terganggu, namun tidak berdaya untuk mengatasi gangguan tersebut. Juga muncul kesulitan emosional karena menahan rasa marah dan takut (sindrom pelecehan seksual).

Peran bidan di dalam permasalahan wanita
  pertama, mengkaji dan mempelajari persoalan pelecehan seksual sebagai persoalan yang selama ini lekat menjadi masalah bagi perempuan.
  Kedua, membantu wanita mengambil inisiatif untuk membuat aturan atau kebijakan tentang pelecehan seksual termasuk sanksi bagi pelaku dan jaminan keamanan tempat kerja.
  Ketiga, mengajukan tempat aduan bagi korban pelecehan seksual.
   Keempat, melakukan usaha pencegahan melalui pelatihan dan pemberian informasi kepada wanita pekerja.
Permasalahan yang dihadapi oleh kaum perempuan hal ini disebabkan karena adanya kaitan yg erat antara perbedaan gender ( gender differens ) dengan ketidak adilan gender ( gender inequalitas) dengan struktur ketidak  adilan masyarakat secara lebih luas.dengan demikian pemahaman dan pembedaan yg jelasan antara konsep seks dan gender sangatlah diperlukan dalam membahas ketidakadilan social.maka sesungguhnya terjadi keterkaitan antara persoalan gender dengan persoalan ketidakadilan social lainnya.




Rabu, 09 Februari 2011

DEPRESI POST PARTUM


Depresi Pasca Kelahiran (Post Partum Blues)
Pengertian Post Partum Blues
Post Partum Blues (PBB) sering juga disebut sebagai maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelahh persalinan.

Penyebab Post Partum Blues
Dikategorikan sebagai sindroma gangguan mental yang ringan, tetapi bila tidak ditatalaksanai dengan baik dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi wanita yang mengalaminya, dan bahkan gangguan ini dapat berkembang menjadi keadaan yang lebih berat yaitu depresi dan psikosis salin yang mempunyai dampak lebih buruk terutama dalam hubungan perkawinan dengan  suami dan perkembangan anknya.

 Gejala Post Partum Blues
Gejala-gejala yang terjadi: reaksi depresi/sedih/disforia, menagis, mudah tersinggun atau iritabilitas, cemas, labil perasaan, cendrung menyalahkan diri sendiri,gangguan tidur dan gangguan nafsu makan.

 Gambaran Klinik, Pencegahan dan Penatalaksanaan
Banyak factor yang dianggap mendukung pada sindroma ini:
1. Faktor hormonal yang terlalu rendah
2. Faktor demografik yaitu umur dan parietas
3. Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan
4. Latar belakan psikososial yang bersangkutan

Cara mengatasinya adalah dengan mempersiapkan persalinan dengan lebih baik, maksudnya disini tidak hanya menekankan pada materi tapi yang lebih penting dari segi psikologi dan mental ibu.

Pencegahannya dapat dilakukan dengan:
1. beristirahat ketika bayi tidur
2. erolah raga ringan, ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu
3. tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi
4. bicarakan rasa cemas dan komunikasikan
5. bersikap fleksibel dan bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru
6. kempatan merawat bayi hanya dating satu kali

Depresi Post Partum
 Pengertian Depresi Post Partum
Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari, dapat terjadi kapanpun bahkan sampai 1 tahun kedepan.

Pitt tahun 1988 dalam Pitt(regina dkk,2001) depresi post parum  adalah depresi yang bervariasi dari hari ke hari dengan menunjukkan kelelahan, mudah marah, gangguan nafsu makan dan kehilangan libido(kehilangan selera untuk berhubungan intim dengan suami).
Llewelly-jones (1994) menyatakan wanita yang didiagnosa mengalami depresi 3 bulan pertama setelah melahirkan. Wanita tersebut secara social dan emosional meras terasingkan atau mudah tegang dalam setiap kejadian hidupnya.



Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa depresi post partum adalah gangguan emosional pasca persalinan yang bervariasi, terjadi pada 10 hari pertama masa setelah melahirkan dan berlangsung terus-menerus sampai 6 bulan atau bahkan sampai satu tahun.

 Penyebab Depresi Post Partum
Disebabkan karena gangguan hormonal. Hormon yang terkait dengan terjadinya depresi post partum adalah prolaktin, steroid dan progesterone.

Pitt(regina dkk,2001) mengemukakan 4 faktor penyebab depresi post partum:
1. factor konstitusional
2. factor fisik yang etrjadi karena ketidakseimbangan hormonal
3. factor psikologi
4. factor social dan karateristik ibu

Gejala Depresi Post Partum
Gejala yang menonjol dalam depresi post partum adalah trias depresi yaitu:
1. berkurangnya energi
2. penurunan efek
3. hilang minat (anhedonia)

Ling dan Duff(2001) mengatakan bahwa gejala depresi post partum yang dialami 60% wanita mempunyai karateristik dan spesifik antara lain:
1. trauma terhadap intervensi medis yang terjadi
2. kelelahan dan perubahan mood
3. gangguan nafsu makan dan gangguan tidur
4. tidak mau berhubungan dengan orang lain
5. tidak mencintai bayinya dan ingin menyakiti bayinya atau dirinya sendiri.


Gambaran Klinik, Pencegahan dan Penatalaksanaan
Monks dkk (1988) mengatakan depresi post partum merupakan problem psikis sesudah melahirkan seperti labilitas efek, kecemasan dan depresi pada ibu yang dapat berlangsung berbulan-bulan.

Faktor resiko:
1. keadaan hormonal
2. dukungan sosial
3. emotional relationship
4. komunikasi dan kedekatan
5. struktur keluarga
6. antropologi
7. perkawinan
8. demografi
9. stressor psikososial dan lingkungan

Hormon yang terkait dengan terjadinya depresi post partum adalah prolaktin, steroid, progesteron dan estrogen.

Untuk mencegah terjadinya depresi post partum sebagai anggota keluarga harus memberikan dukungan emosional kepada ibu dan jangan mengabaikan ibu bila terlihat  sedang sedih, dan sarankan pada ibu untuk:
1. beristirahat dengan baik
2. berolahraga yang ringan
3. berbagi cerita dengan orang lain
4. bersikap fleksible
5. bergabung dengan orang-oarang baru
6. sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis


Post Partum Psikosa
Pengertian Post Partum Psikosa
Adalah depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.

Penyebab Post Partum Psikosa
Disebabkan karena wanita menderita bipolar disorder atau masalah psikiatrik lainnya yang disebut schizoaffektif disorder. Wanita tersebut mempunyai resiko tinggi untuk terkena post partum psikosa.

Gejala Post Partum Psikosa
Gejala yang sering terjadi adalah:
1. delusi
2. halusinasi
3. gangguan saat tidur
4. obsesi mengenai bayi

Gambaran Klinik, Pencegahan dan Penatalaksanaan
Pada wanita yang menderita penyakit ini dapat terkena perubahan mood secara drastis, dari depresi ke kegusaran dan berganti menjadi euforia dalam waktu singkat. Penderita kehilangan semangat dan kenyamanan dalam beraktifitas,sering menjauhkan diri dari teman atau keluarga, sering mengeluh sakit kepala dan nyeri dada, jantung berdebar-berdebar serta nafas terasa cepat.

Untuk mengurangi jumlah penderita ini sebagai anggota keluarga hendaknya harus lebih memperhatikan kondisi dan keadaan ibu serta memberikan dukungan psikis agar tidak merasa kehilangan perhatian.


Saran kepada penderita untuk:
1. beristirahat cukup
2. mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang
3. bergabung dengan orang-orang yang baru
4. bersikap fleksible
5. berbagi cerita dengan orang terdekat
6.sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis

FIBROADENOMA MAMMAE


FIBROADENOMA MAMMAE
Pendahuluan
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di
payudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan
jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut
sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau
oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat
kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga
dapat mobil, sehingga sering disebut sebagai ”breast mouse”.

Etiologi dan Epidemiologi
Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab
sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh
hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma
mammae, hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat berubah pada
siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu diingat bahwa tumor ini
adalah tumor jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekali
tidak dapat menjadi kanker atau tumor ganas.

Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu
pada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSW
Breats Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia
21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkan
prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma. Sedangkan
laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita
dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%)
wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. Namun, kejadian
fibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan
setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil
disbanding pada usia muda.

Diagnosis
Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan
pemeriksaan fisik (phisycal examination), dengan mammography atau
ultrasound, dengan Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC). Pada pemeriksaan
fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan palpasi pada daerah
tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobil atau tidak, kenyal atau
keras,dll. Mammography digunakan untuk membantu diagnosis, mammography
sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70
tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan mammography,
sebagai gantinya digunakan ultrasound, hal ini karena fibroadenoma pada wanita
muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan
mammography.

Pada FNAC kita akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan
menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan.
Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma,
lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa di
bawah mikroskop. Dibawah mikroskop tumpor tersebut tampak seperti berikut :
a. Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan
berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus; b. Lobuli terdiri
atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bular
(perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler); c. Saluran tersebut dibatasi
sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform

Terapi (treatment)
Terapi untuk fibroadenoma tergantuk dari beberapa hal sebagai berikut:
1. Ukuran
2. Terdapat rasa nyeri atau tidak
3. Usia pasien
4. Hasil biopsy

Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi
pengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada
operasi ini. Operasi ini tidak akan merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya
akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti oleh jaringan
normal secara perlahan.

Referensi
1. The Ottawa Hospital Women’s Braest Health Center
2. www.breastcancercare.org.uk
3. NSW Breast Cancer Institute
(www.bci.org.aupublicguides_Mar06Fibroadenoma%20111005.pdf-)




















Patologi Kelainan Payudara

December 29, 2009 · Filed under Patologi Anatomi


Tumor adalah lesi yang paling penting dari payudara wanita. Meskipun tumbuhnya di jaringan epitel atau di jaringan ikat, hal ini dapat berkembang menjadi sebuah tumor yang umum. Tumor payudara terdiri dari fibroadenoma, phyllodes tumor, papiloma, papiler karsinoma, dan karsinoma payudara lainnya.

Fibroadenoma (FAM) merupakan neoplasma jinak yang paling umum pada payudara wanita. Terjadi peningkatan aktivitas estrogen secara absolut maupun relatif sehingga memberikan kontribusi untuk perkembangannya, dan memang lesi serupa mungkin muncul dengan perubahan fibrokistik (fibroadenomatoid changes). Fibroadenoma biasanya muncul pada wanita muda; puncak insidensi adalah pada dekade ketiga kehidupan.

Tumor payudara kesan jinak dicurigai FAM apabila pada makroskopis irisannya tampak tumor jaringan payudara bentuk bulat oval, putih keabuan, ukuran bervariasi, berbatas jelas, padat, kenyal, mobile.


Fibroadenoma Mammae (FAM) ciri mikroskopisnya yaitu tampak, sel tumor dengan proliferasi sel epitel dengan inti bulat. Bisa membentuk struktur tubulus atau celah / slit (sebutkan, kalo membentuk struktur tubulus brati yg tipe perikanalikuli, kalo membentuk struktur celah, brarti tipe intrakanalikuli). Pada lapang pandang lain, tampak proliferasi stroma fibromyxoid dengan sel2 stellate.

Tumor payudara kesan ganas dicurigai Infiltrating ductal carcinoma apabila pada irisan makroskopisnya tampak tumor putih keabuan, keras seperti papan, terdapat retraksi kulit dan papilla mammae.

Kanker payudara diklasifikasikan berdasarkan kemampuannya menembus membran basal (invasif dan non-invasif). Nonivasife (Paget disease) terdiri dari ductal carcinoma in situ (DCIS; intraductal carcinoma) dan lobular carsinoma in situ (LCIS). Sedangkan yang invasive/ infiltrating yaitu: invasive ductal carcinoma, invasive lobular carcinoma, medullary carcinoma, colloid carcinoma, tubullar carcinoma, dan tipe-tipe lainnya. Pada inspeksi bisa terlihat adanya retraksi payudara dan membentuk struktur  peau d’orange.


Invasife (infiltrating) ductal carcinoma ciri mikroskopisnya tampak proliferasi sel epitel kelenjar  yang anaplastik (inti bulat pleiomorfik, hiperkromatik, anak inti prominent, membentuk struktur tubulus. Sel2 ini menginfiltrasi ke dalam stroma.

Fibrocystic Changes merupakan kelainan payudara yang polanya berkisar dari kelainan yang tidak berbahaya hingga beresiko terkena karsinoma payudara. Kelainan ini akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik payudara yang terjadi secara normal selama daur haid. Terapi estrogen dan kontrasepsi oral tidak akan meningkatkan insidens, bahkan menurunkan resikonya.

Lesi payudara diduga fibrocystic changes jika pada makroskopisnya tampak benjolan yang padat, kenyal, berkapsul, tidak melekat kulit/dasar, dan disertai kista-kista kecil.


Fibrocystic Changes ciri mikroskopisnya sediaan dengan 3 struktur: Cysts- tampak struktur kista kecil yang dilapisi selapis epitel. Fibrosis- tampak sel2 fibrosit dengan degenerasi hyaline. Adenosis- tampak peningkatan jumlah acini di dalam tubulus.

































Kanker Payudara
(Breast Cancer / Kanker Mama /
Kanker-Payu-dara)



Kanker Payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan) payudara, Hal ini bisa terjadi terhadap wanita maupun pria. Dari seluruh penjuru dunia, penyakir kanker payudara (Breast Cancer/Carcinoma mammae) diberitakan sebagai salah satu penyakit kanker yang menyebabkan kematian nomor lima (5) setelah ; kaker paru, kanker rahim, kanker hati dan kanker usus.
Penyebab Kanker Payudara

Penyakit kanker payudara terbilang penyakit kanker yang paling umum menyerang kaum wanita, meski demikian pria pun memiliki kemungkinan mengalami penyakit ini dengan perbandingan 1 di antara 1000. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker ini terjadi, namun beberapa faktor kemungkinannya adalah :

Usia, Penyakit kanker payudara meningkat pada usia remaja keatas.

Genetik, Ada 2 jenis gen (BRCA1 dan BRCA2) yang sagat mungkin sebagai resiko. Jika ibu atau saudara wanita mengidap penyakit kanker payudara, maka anda kemungkinan memiliki resiko kanker payudara 2 kali lipat dibandingkan wanita lain yang dalam keluarganya tidak ada penderita satupun.

Pemakaian obat-obatan, Misalnya seorang wanita yang menggunakan therapy obat hormon pengganti {hormone replacement therapy (HRT)} seperti Hormon eksogen akan bisa menyebabkan peningkatan resiko mendapat penyakit kanker payudara.

Faktor lain yang diduga sebagai penyebab kanker payudara adalah; tidak menikah, menikah tapi tidak punya anak, melahirkan anak pertama sesudah usia 35 tahun, tidak pernah menyusui anak.

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa penyakit kanker payudara meningkat pada orang yang sering menghadapi kondisi stress (goncangan jiwa) dan juga bagi wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi dibawah usia 11 tahun.

Tanda dan Gejala Penyakit Kanker Payudara

Bagi anda yang merasakan adanya benjolan aneh disekitar jaringan payudara atau bahkan salah satu payudara tampak lebih besar, Sebaiknya cepat berkonsultasi kepada dokter. Benjolan ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, mulai dari ukuran kecil yang kemudian menjadi besar dan teraba seperti melekat pada kulit. Beberapa kasus terjadi perubahan kulit payudara sekitar benjolan atau perubahan pada putingnya.



Saat benjolan mulai membesar, barulah menimbulkan rasa sakit (nyeri) saat ditekan. Jika dirasakan nyeri pada payudara dan puting susu yang tidak kunjung hilang, sebaiknya segera memeriksakan diri kedokter. Puting susu yang mengkerut kedalam, yang tadinya berwarna merah muda dan akhirnya menjadi kecoklatan bahkan adanya oedema (bengkak) sekitar puting merupakan salah satu tanda kuat adanya kanker payudara. Hal lain adalah seringnya keluar cairan dari puting susu ketika tidak lagi menyusui bayi anda.

Diagnosa Penyakit Kanker Payudara

Penyakit kanker payudara dapat diketahui dengan pasti dengan cara pengambilan sample jaringan sel payudara yang mengalami pembenjolan (tindakan biopsi). Dengan cara ini akan diketahui jenis pertumbuhan sel yang dialami, apakah bersifat tumor jinak atau tumor ganas (kanker).

Type Penyakit Kanker Payudara

Melalui pemeriksaan yang di sebut dengan mammograms, maka type kanker payudara ini dapat dikategorikan dalam dua bagian yaitu :



Kanker payudara non invasive, kanker yang terjadi pada kantung (tube) susu {penghubung antara alveolus (kelenjar yang memproduksi susu) dan puting payudara}. Dalam bahasa kedokteran disebut 'ductal carcinoma in situ' (DCIS), yang mana kanker belum menyebar ke bagian luar jaringan kantung susu.

Kanker payudara invasive, kanker yang telah menyebar keluar bagian kantung susu dan menyerang jaringan sekitarnya bahkan dapat menyebabkan penyebaran (metastase) kebagian tubuh lainnya seperti kelenjar lympa dan lainnya melalui peredaran darah.


Pengobatan Kanker Payudara

Dalam melakukan pengobatan kanker payudara, biasanya dokter akan mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain:

Stadium kanker

O - Disebut kanker payudara non invasif. Ada 2 tipe, yaitu DCIS (ductal carcinoma in situ) dan LCIS(lobular carcinoma in situ)
I - Kanker invasif kecil (ukuran tumor lebih kecil dari 2 cm dan tidak menyerang kelenjar getah bening)
II - Kanker invasif (ukuran tumor 2-5 cm dan sudah menyerang kelenjar getah bening)
III - Kanker invasif besar (ukuran tumor > 5 cm dan benjolan sudah menonjol ke permukaan kulit, pecah ataupun berdarah/bernanah
IV - Sel kanker sudah bermetastesis/menyebar ke organ lain seperti paru-paru, liver, tulang ataupun otak

Grade kanker

Peringkatnya adalah G1, G2 & G3. Grade 3 adalah peringkat yang paling agresif dan hasil kesembuhannya paling buruk.
Keadaan reseptor estrogen (Estrogen Receptor-ER)

Jika ER positif, sel-sel kanker dapat merespon terapi hormon seperti tamoxifen.
Kondisi spesifik terkait pasien, seperti:

- Umur pasien dan kondisi kesehatan secara umum
- Sudah menopause atau belum

Tujuan utama pengobatan kanker pada tahap awal (primer) adalah untuk mengangkat tumor dan membersihkan jaringan disekitar tumor. Terapi radiasi dapat dilakukan dalam keadaan tertentu.

PEMBEDAHAN

Secara umum semakin kecil tumor biasanya dokter akan menganjurkan untuk operasi.

Jenis-jenis pembedahan:
Lumpectomy ( Operasi pengangkatan tumor dan jaringan yang di sekitarnya). Untuk DCIS dan kanker invasif, biasanya dilanjutkan dengan terapi radiasi
Total mastectomy (operasi pengangkatan seluruh payudara), tetapi tidak termasuk kelenjar getah bening dibawah ketiak


Breast reconstruction (payudara buatan) dapat dipertimbangkan bagi para wanita yang menjalani total mastectomy.

TERAPI AJUVAN DAN NEO-AJUVAN Tahapan berikutnya dalam menangani kanker bertujuan untuk mengurangi resiko kanker kambuh ataupun menyebar. Perlu dipahami bahwa bahkan dalam tahap awalpun kanker payudara dapat menyebar. Biasanya dokter akan merekomendasikan terapi tambahan. Disebut terapi ajuvan bila dilakukan pasca-operasi dan disebut terapi neo-ajuvan bila dilakukan sebelum operasi.

Kebanyakan terapi ajuvan bersifat sistemik, yaitu bekerja melalui aliran darah untuk mencapai sel-sel kanker di seluruh tubuh. Terapi ajuvan untuk kanker payudara dapat meliputi kemoterapi, terapi hormon, targeted therapy dengan obat trastuzumab (Herceptin ®), radioterapi, atau kombinasi diatas.




KEMOTERAPI AJUVAN
Penelitian telah menunjukkan bahwa ajuvan kemoterapi untuk tahap awal kanker payudara membantu untuk mencegah kanker dari kembali. Biasanya, lebih dari satu obat diberikan selama kemoterapi ajuvan (disebut kombinasi kemoterapi). Contohnya, antara lain:
- CMF ( cyclophosphamide, methotrexate, dan 5-FU )
- FAC ( 5-Fu, Doxorubicin, cyclophosmide )
- TAC ( docetaxel, doxorubicin, dan cyclophosphamide )
- GT ( gemcitabine dan paclitaxel )
- Dll

TERAPI HORMON

Bertujuan untuk menekan produksi hormon estrogen yang amat diperlukan bagi perkembangan tumor.

a.Obat tamoxifen:
Cara kerjanya adalah menghambat aktivitas estrogen dalam tubuh. Tamoxifen dapat diberikan kepada wanita premenopause maupun postmenopause.

b. Obat Aromatase Inhibitor (AI)
Cara kerjanya adalah mencegah tubuh membuat estrogen. Dapat digunakan oleh wanita postmenopause setelah terapi tamoxifen ataupun sebagai pengganti terapi tamoxifen. Tidak terlalu efektif untuk wanita premenopause.

TARGETED THERAPY

a. Trastuzumab (Herceptin®)
Adalah obat target terapi antibodi monoklonal yang diberikan melalui intravena infus. Terapi ini ditujukan pada protein pemelopor pertumbuhan, yang dikenal dengan nama HER2. Diperkirakan sekitar 20% pasien kanker payudara adalah HER2 positif. Kanker payudara HER2 positif ini cenderung tumbuh dan menyebar lebih agresif. Perlu dicermati bahwa pada kasus yang sangat jarang, Trastuzumab dapat menyebabkan masalah pada jantung. Risiko masalah jantung lebih tinggi bila trastuzumab diberikan dengan obat kemoterapi tertentu seperti doksorubisin (adriamisin) dan epirubicin (Ellence).

b. Lapatinib (Tykerb):

Adalah obat target terapi yang ditujukan pada protein HER2. Saat ini penggunaannya hanya diberikan pada kasus kanker payudara stadium lanjut, dan biasanya diberikan bersamaan dengan obat kemoterapi capecitabine (Xeloda).

c. Bevacizumab (Avastin ®)

Adalah antibodi monoklonal yang dapat digunakan pada pasien kanker payudara yang sudah bermetastesis. Antibodi ini ditujukan untuk melawan protein yang membantu tumor membentuk pembuluh darah baru. Bevacizumab diberikan melalui intravena infus. Seringkali dikombinasikan dengan obat kemoterapi paclitaxel (Taxol).

RADIOTERAPI

Radioterapi biasanya diberikan setelah operasi pembedahan lokal dan dapat diberikan setelah mastektomi. Bagi wanita dengan risiko tinggi, dokter dapat menggunakan terapi radiasi setelah mastektomi untuk membunuh sel-sel kanker yang mungkin tersisa di jaringan sebelah payudara, seperti dinding dada atau kelenjar getah bening di dekatnya.

- Pencegahan Penyakit Kanker Payudara

Bagi anda yang merasakan ada hal yang tampak berbeda pada payudara, segeralah memeriksakannya ke dokter jangan sampai terlambat. Misalnya adanya pembesaran sebelah, adanya benjolan disekitar payudara, nyeri terus menerus pada puting susu dan sebagainya seperti pada keterangan tanda dan gejala payudara diatas.

Tindakan lain yang bisa anda lakukan adalah Hindari kegemukan, Kurangi makan lemak, Usahakan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan C, Jangan terlalu banyak makan makanan yang diasinkan dan diasap, Olahraga secara teratur, dan Check-up payudara sejak usia 30 tahun secara teratur.



                                                                                       


















Peran bidan

1. Bidan dapat memberikan KIE pada klien tentang penyakitnya

2. Bidan dapat memberikan motivasi pada klien

3. Bidan dapat melakukan rujukan ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi

4. Bidan dapat melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG
                                                                                                             




































FIBRIO ADENOMA



Byk tjd pd wanita usia 20 – 25 tahun; berhubungan dg hormon estrogen


Tanda dan gejala :

- dpt timbul soliter atau multiple

- gampang digerakkan

- berbentuk licin / lobulated

- bebas dr jaringan payudara sekitar

- besarnya tdk berubah krn siklus haid

- putting susu tdk ada perubahan

- tdk nyeri spontan/nyeri tekan


Terapi :

Biopsi dan eksisi             


KISTA SARKOMA FILODES


Fibro adenoma yg meliputi seluruh mamma

Di permukaan tumor ada jaringan spt lembaran2 buku.

Biasanya jinak; potensi jd sarcoma

Timbul pd usia 35 – 40 th


Tanda dan gejala :

- Kulit di atas tumor mengkilap, regang, tipis, merah & pembuluh2 balik melebar & panas

- Jarang tjd mestastasis (pembesaran kelenjar regional)

- Tumor tumbuh cepat; nekrosis & radang pd kulit


Tindakan :

- Krn potensi mjd ganas & lbh radikal dr fibroadenoma, biasanya dilakukan mastektomi dg pengangkatan fasia pektoralis

- Radiasi paca bedah


SARKOMA


- Jarang ditemukan

- Tumor besar pd mamma, bisa sebesar kepala bayi


KANKER PAYUDARA


Terbanyak pd usia 40 – 49 th


Klasifikasi Kanker Payudara :

1. Klasifikasi Patologik

2. Klasifikasi Klinik


KLASIFIKASI PATOLOGIK


1. Kanker putting susu (Paget’s Disease )

- Bentuk kanker yg dlm taraf permulaan manifestasinya spt eksim menahun putting susu yg biasanya menebal dan merah

- Mrp suatu tumor subareoral, bisa teraba

- Prognosis baik

- Mrp kanker intraduktal yg tumbuh di bagian terminal dr dutud laktiferus

- Jarang tjd di Indonesia


Ciri 2 patologik :

- Sel – sel Paget (spt pasir)

- Hipertrofi sel epidermoid

- Infiltrasi sel – sel bundar dibawah epidermis


2. Kanker Duktus Laktiferus

a. Non infiltrating papillary carcinoma

- Bisa terbentuk dlm tiap duktus laktiferus dry g terbesar sampai sekecil2nya

- Kadang2 sulit dibedakan dr papilloma

b. Comedo carsinoma

- Terdiri dr sel2 kanker non papillary & intraduktal

- Sering dgn nekrosis sentral

- Pd permukaan potongan terlihat spt kelenjar

- Jarang tjd pd saluran saja, biasanya mengadakan infiltrasi ke sekitarnya mjd Infiltrating Comedo Carsinoma

c. Adenokarsinoma dg infiltrasi & fibrosis

- Lazim ditemukan (75 %)

- Fibrosis umumnya agak besar & keras

- Disebut pula kanker tipe schirrhus, tumor mengadakan infiltrasi ke kulit dan ke dasar

d. Medullary carcinoma

- Tumor ini biasanya sgt dlm did lm kelenjar mamma, biasanya tdk seberapa besar, kadang disertai kista2 dan mpy kapsul

- Tumor ini kurang infiltratif disbanding dg tipe schirrus

- Metastasis ke ketiak tjd sangat lama

- Prognosis lebih baik




3. Kanker dr Lobulus

- Sering timbul sbg carcinoma insitu yg membesar

- Mikroskopik : lobulus / kumpulan lobulus yg berisi kelompok sel2 asinus dg beberapa mitosis

- Apabila tjd infiltrasi, hampir tdk dpt dibedakan dr tipe schirrus.