Rabu, 09 Februari 2011

FIBROADENOMA MAMMAE


FIBROADENOMA MAMMAE
Pendahuluan
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di
payudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan
jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut
sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau
oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat
kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga
dapat mobil, sehingga sering disebut sebagai ”breast mouse”.

Etiologi dan Epidemiologi
Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab
sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh
hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma
mammae, hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat berubah pada
siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu diingat bahwa tumor ini
adalah tumor jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekali
tidak dapat menjadi kanker atau tumor ganas.

Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu
pada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSW
Breats Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia
21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkan
prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma. Sedangkan
laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita
dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%)
wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. Namun, kejadian
fibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan
setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil
disbanding pada usia muda.

Diagnosis
Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan
pemeriksaan fisik (phisycal examination), dengan mammography atau
ultrasound, dengan Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC). Pada pemeriksaan
fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan palpasi pada daerah
tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobil atau tidak, kenyal atau
keras,dll. Mammography digunakan untuk membantu diagnosis, mammography
sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70
tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan mammography,
sebagai gantinya digunakan ultrasound, hal ini karena fibroadenoma pada wanita
muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan
mammography.

Pada FNAC kita akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan
menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan.
Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma,
lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa di
bawah mikroskop. Dibawah mikroskop tumpor tersebut tampak seperti berikut :
a. Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan
berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus; b. Lobuli terdiri
atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bular
(perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler); c. Saluran tersebut dibatasi
sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform

Terapi (treatment)
Terapi untuk fibroadenoma tergantuk dari beberapa hal sebagai berikut:
1. Ukuran
2. Terdapat rasa nyeri atau tidak
3. Usia pasien
4. Hasil biopsy

Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi
pengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada
operasi ini. Operasi ini tidak akan merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya
akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti oleh jaringan
normal secara perlahan.

Referensi
1. The Ottawa Hospital Women’s Braest Health Center
2. www.breastcancercare.org.uk
3. NSW Breast Cancer Institute
(www.bci.org.aupublicguides_Mar06Fibroadenoma%20111005.pdf-)




















Patologi Kelainan Payudara

December 29, 2009 · Filed under Patologi Anatomi


Tumor adalah lesi yang paling penting dari payudara wanita. Meskipun tumbuhnya di jaringan epitel atau di jaringan ikat, hal ini dapat berkembang menjadi sebuah tumor yang umum. Tumor payudara terdiri dari fibroadenoma, phyllodes tumor, papiloma, papiler karsinoma, dan karsinoma payudara lainnya.

Fibroadenoma (FAM) merupakan neoplasma jinak yang paling umum pada payudara wanita. Terjadi peningkatan aktivitas estrogen secara absolut maupun relatif sehingga memberikan kontribusi untuk perkembangannya, dan memang lesi serupa mungkin muncul dengan perubahan fibrokistik (fibroadenomatoid changes). Fibroadenoma biasanya muncul pada wanita muda; puncak insidensi adalah pada dekade ketiga kehidupan.

Tumor payudara kesan jinak dicurigai FAM apabila pada makroskopis irisannya tampak tumor jaringan payudara bentuk bulat oval, putih keabuan, ukuran bervariasi, berbatas jelas, padat, kenyal, mobile.


Fibroadenoma Mammae (FAM) ciri mikroskopisnya yaitu tampak, sel tumor dengan proliferasi sel epitel dengan inti bulat. Bisa membentuk struktur tubulus atau celah / slit (sebutkan, kalo membentuk struktur tubulus brati yg tipe perikanalikuli, kalo membentuk struktur celah, brarti tipe intrakanalikuli). Pada lapang pandang lain, tampak proliferasi stroma fibromyxoid dengan sel2 stellate.

Tumor payudara kesan ganas dicurigai Infiltrating ductal carcinoma apabila pada irisan makroskopisnya tampak tumor putih keabuan, keras seperti papan, terdapat retraksi kulit dan papilla mammae.

Kanker payudara diklasifikasikan berdasarkan kemampuannya menembus membran basal (invasif dan non-invasif). Nonivasife (Paget disease) terdiri dari ductal carcinoma in situ (DCIS; intraductal carcinoma) dan lobular carsinoma in situ (LCIS). Sedangkan yang invasive/ infiltrating yaitu: invasive ductal carcinoma, invasive lobular carcinoma, medullary carcinoma, colloid carcinoma, tubullar carcinoma, dan tipe-tipe lainnya. Pada inspeksi bisa terlihat adanya retraksi payudara dan membentuk struktur  peau d’orange.


Invasife (infiltrating) ductal carcinoma ciri mikroskopisnya tampak proliferasi sel epitel kelenjar  yang anaplastik (inti bulat pleiomorfik, hiperkromatik, anak inti prominent, membentuk struktur tubulus. Sel2 ini menginfiltrasi ke dalam stroma.

Fibrocystic Changes merupakan kelainan payudara yang polanya berkisar dari kelainan yang tidak berbahaya hingga beresiko terkena karsinoma payudara. Kelainan ini akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik payudara yang terjadi secara normal selama daur haid. Terapi estrogen dan kontrasepsi oral tidak akan meningkatkan insidens, bahkan menurunkan resikonya.

Lesi payudara diduga fibrocystic changes jika pada makroskopisnya tampak benjolan yang padat, kenyal, berkapsul, tidak melekat kulit/dasar, dan disertai kista-kista kecil.


Fibrocystic Changes ciri mikroskopisnya sediaan dengan 3 struktur: Cysts- tampak struktur kista kecil yang dilapisi selapis epitel. Fibrosis- tampak sel2 fibrosit dengan degenerasi hyaline. Adenosis- tampak peningkatan jumlah acini di dalam tubulus.

































Kanker Payudara
(Breast Cancer / Kanker Mama /
Kanker-Payu-dara)



Kanker Payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan) payudara, Hal ini bisa terjadi terhadap wanita maupun pria. Dari seluruh penjuru dunia, penyakir kanker payudara (Breast Cancer/Carcinoma mammae) diberitakan sebagai salah satu penyakit kanker yang menyebabkan kematian nomor lima (5) setelah ; kaker paru, kanker rahim, kanker hati dan kanker usus.
Penyebab Kanker Payudara

Penyakit kanker payudara terbilang penyakit kanker yang paling umum menyerang kaum wanita, meski demikian pria pun memiliki kemungkinan mengalami penyakit ini dengan perbandingan 1 di antara 1000. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker ini terjadi, namun beberapa faktor kemungkinannya adalah :

Usia, Penyakit kanker payudara meningkat pada usia remaja keatas.

Genetik, Ada 2 jenis gen (BRCA1 dan BRCA2) yang sagat mungkin sebagai resiko. Jika ibu atau saudara wanita mengidap penyakit kanker payudara, maka anda kemungkinan memiliki resiko kanker payudara 2 kali lipat dibandingkan wanita lain yang dalam keluarganya tidak ada penderita satupun.

Pemakaian obat-obatan, Misalnya seorang wanita yang menggunakan therapy obat hormon pengganti {hormone replacement therapy (HRT)} seperti Hormon eksogen akan bisa menyebabkan peningkatan resiko mendapat penyakit kanker payudara.

Faktor lain yang diduga sebagai penyebab kanker payudara adalah; tidak menikah, menikah tapi tidak punya anak, melahirkan anak pertama sesudah usia 35 tahun, tidak pernah menyusui anak.

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa penyakit kanker payudara meningkat pada orang yang sering menghadapi kondisi stress (goncangan jiwa) dan juga bagi wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi dibawah usia 11 tahun.

Tanda dan Gejala Penyakit Kanker Payudara

Bagi anda yang merasakan adanya benjolan aneh disekitar jaringan payudara atau bahkan salah satu payudara tampak lebih besar, Sebaiknya cepat berkonsultasi kepada dokter. Benjolan ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, mulai dari ukuran kecil yang kemudian menjadi besar dan teraba seperti melekat pada kulit. Beberapa kasus terjadi perubahan kulit payudara sekitar benjolan atau perubahan pada putingnya.



Saat benjolan mulai membesar, barulah menimbulkan rasa sakit (nyeri) saat ditekan. Jika dirasakan nyeri pada payudara dan puting susu yang tidak kunjung hilang, sebaiknya segera memeriksakan diri kedokter. Puting susu yang mengkerut kedalam, yang tadinya berwarna merah muda dan akhirnya menjadi kecoklatan bahkan adanya oedema (bengkak) sekitar puting merupakan salah satu tanda kuat adanya kanker payudara. Hal lain adalah seringnya keluar cairan dari puting susu ketika tidak lagi menyusui bayi anda.

Diagnosa Penyakit Kanker Payudara

Penyakit kanker payudara dapat diketahui dengan pasti dengan cara pengambilan sample jaringan sel payudara yang mengalami pembenjolan (tindakan biopsi). Dengan cara ini akan diketahui jenis pertumbuhan sel yang dialami, apakah bersifat tumor jinak atau tumor ganas (kanker).

Type Penyakit Kanker Payudara

Melalui pemeriksaan yang di sebut dengan mammograms, maka type kanker payudara ini dapat dikategorikan dalam dua bagian yaitu :



Kanker payudara non invasive, kanker yang terjadi pada kantung (tube) susu {penghubung antara alveolus (kelenjar yang memproduksi susu) dan puting payudara}. Dalam bahasa kedokteran disebut 'ductal carcinoma in situ' (DCIS), yang mana kanker belum menyebar ke bagian luar jaringan kantung susu.

Kanker payudara invasive, kanker yang telah menyebar keluar bagian kantung susu dan menyerang jaringan sekitarnya bahkan dapat menyebabkan penyebaran (metastase) kebagian tubuh lainnya seperti kelenjar lympa dan lainnya melalui peredaran darah.


Pengobatan Kanker Payudara

Dalam melakukan pengobatan kanker payudara, biasanya dokter akan mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain:

Stadium kanker

O - Disebut kanker payudara non invasif. Ada 2 tipe, yaitu DCIS (ductal carcinoma in situ) dan LCIS(lobular carcinoma in situ)
I - Kanker invasif kecil (ukuran tumor lebih kecil dari 2 cm dan tidak menyerang kelenjar getah bening)
II - Kanker invasif (ukuran tumor 2-5 cm dan sudah menyerang kelenjar getah bening)
III - Kanker invasif besar (ukuran tumor > 5 cm dan benjolan sudah menonjol ke permukaan kulit, pecah ataupun berdarah/bernanah
IV - Sel kanker sudah bermetastesis/menyebar ke organ lain seperti paru-paru, liver, tulang ataupun otak

Grade kanker

Peringkatnya adalah G1, G2 & G3. Grade 3 adalah peringkat yang paling agresif dan hasil kesembuhannya paling buruk.
Keadaan reseptor estrogen (Estrogen Receptor-ER)

Jika ER positif, sel-sel kanker dapat merespon terapi hormon seperti tamoxifen.
Kondisi spesifik terkait pasien, seperti:

- Umur pasien dan kondisi kesehatan secara umum
- Sudah menopause atau belum

Tujuan utama pengobatan kanker pada tahap awal (primer) adalah untuk mengangkat tumor dan membersihkan jaringan disekitar tumor. Terapi radiasi dapat dilakukan dalam keadaan tertentu.

PEMBEDAHAN

Secara umum semakin kecil tumor biasanya dokter akan menganjurkan untuk operasi.

Jenis-jenis pembedahan:
Lumpectomy ( Operasi pengangkatan tumor dan jaringan yang di sekitarnya). Untuk DCIS dan kanker invasif, biasanya dilanjutkan dengan terapi radiasi
Total mastectomy (operasi pengangkatan seluruh payudara), tetapi tidak termasuk kelenjar getah bening dibawah ketiak


Breast reconstruction (payudara buatan) dapat dipertimbangkan bagi para wanita yang menjalani total mastectomy.

TERAPI AJUVAN DAN NEO-AJUVAN Tahapan berikutnya dalam menangani kanker bertujuan untuk mengurangi resiko kanker kambuh ataupun menyebar. Perlu dipahami bahwa bahkan dalam tahap awalpun kanker payudara dapat menyebar. Biasanya dokter akan merekomendasikan terapi tambahan. Disebut terapi ajuvan bila dilakukan pasca-operasi dan disebut terapi neo-ajuvan bila dilakukan sebelum operasi.

Kebanyakan terapi ajuvan bersifat sistemik, yaitu bekerja melalui aliran darah untuk mencapai sel-sel kanker di seluruh tubuh. Terapi ajuvan untuk kanker payudara dapat meliputi kemoterapi, terapi hormon, targeted therapy dengan obat trastuzumab (Herceptin ®), radioterapi, atau kombinasi diatas.




KEMOTERAPI AJUVAN
Penelitian telah menunjukkan bahwa ajuvan kemoterapi untuk tahap awal kanker payudara membantu untuk mencegah kanker dari kembali. Biasanya, lebih dari satu obat diberikan selama kemoterapi ajuvan (disebut kombinasi kemoterapi). Contohnya, antara lain:
- CMF ( cyclophosphamide, methotrexate, dan 5-FU )
- FAC ( 5-Fu, Doxorubicin, cyclophosmide )
- TAC ( docetaxel, doxorubicin, dan cyclophosphamide )
- GT ( gemcitabine dan paclitaxel )
- Dll

TERAPI HORMON

Bertujuan untuk menekan produksi hormon estrogen yang amat diperlukan bagi perkembangan tumor.

a.Obat tamoxifen:
Cara kerjanya adalah menghambat aktivitas estrogen dalam tubuh. Tamoxifen dapat diberikan kepada wanita premenopause maupun postmenopause.

b. Obat Aromatase Inhibitor (AI)
Cara kerjanya adalah mencegah tubuh membuat estrogen. Dapat digunakan oleh wanita postmenopause setelah terapi tamoxifen ataupun sebagai pengganti terapi tamoxifen. Tidak terlalu efektif untuk wanita premenopause.

TARGETED THERAPY

a. Trastuzumab (Herceptin®)
Adalah obat target terapi antibodi monoklonal yang diberikan melalui intravena infus. Terapi ini ditujukan pada protein pemelopor pertumbuhan, yang dikenal dengan nama HER2. Diperkirakan sekitar 20% pasien kanker payudara adalah HER2 positif. Kanker payudara HER2 positif ini cenderung tumbuh dan menyebar lebih agresif. Perlu dicermati bahwa pada kasus yang sangat jarang, Trastuzumab dapat menyebabkan masalah pada jantung. Risiko masalah jantung lebih tinggi bila trastuzumab diberikan dengan obat kemoterapi tertentu seperti doksorubisin (adriamisin) dan epirubicin (Ellence).

b. Lapatinib (Tykerb):

Adalah obat target terapi yang ditujukan pada protein HER2. Saat ini penggunaannya hanya diberikan pada kasus kanker payudara stadium lanjut, dan biasanya diberikan bersamaan dengan obat kemoterapi capecitabine (Xeloda).

c. Bevacizumab (Avastin ®)

Adalah antibodi monoklonal yang dapat digunakan pada pasien kanker payudara yang sudah bermetastesis. Antibodi ini ditujukan untuk melawan protein yang membantu tumor membentuk pembuluh darah baru. Bevacizumab diberikan melalui intravena infus. Seringkali dikombinasikan dengan obat kemoterapi paclitaxel (Taxol).

RADIOTERAPI

Radioterapi biasanya diberikan setelah operasi pembedahan lokal dan dapat diberikan setelah mastektomi. Bagi wanita dengan risiko tinggi, dokter dapat menggunakan terapi radiasi setelah mastektomi untuk membunuh sel-sel kanker yang mungkin tersisa di jaringan sebelah payudara, seperti dinding dada atau kelenjar getah bening di dekatnya.

- Pencegahan Penyakit Kanker Payudara

Bagi anda yang merasakan ada hal yang tampak berbeda pada payudara, segeralah memeriksakannya ke dokter jangan sampai terlambat. Misalnya adanya pembesaran sebelah, adanya benjolan disekitar payudara, nyeri terus menerus pada puting susu dan sebagainya seperti pada keterangan tanda dan gejala payudara diatas.

Tindakan lain yang bisa anda lakukan adalah Hindari kegemukan, Kurangi makan lemak, Usahakan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan C, Jangan terlalu banyak makan makanan yang diasinkan dan diasap, Olahraga secara teratur, dan Check-up payudara sejak usia 30 tahun secara teratur.



                                                                                       


















Peran bidan

1. Bidan dapat memberikan KIE pada klien tentang penyakitnya

2. Bidan dapat memberikan motivasi pada klien

3. Bidan dapat melakukan rujukan ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi

4. Bidan dapat melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG
                                                                                                             




































FIBRIO ADENOMA



Byk tjd pd wanita usia 20 – 25 tahun; berhubungan dg hormon estrogen


Tanda dan gejala :

- dpt timbul soliter atau multiple

- gampang digerakkan

- berbentuk licin / lobulated

- bebas dr jaringan payudara sekitar

- besarnya tdk berubah krn siklus haid

- putting susu tdk ada perubahan

- tdk nyeri spontan/nyeri tekan


Terapi :

Biopsi dan eksisi             


KISTA SARKOMA FILODES


Fibro adenoma yg meliputi seluruh mamma

Di permukaan tumor ada jaringan spt lembaran2 buku.

Biasanya jinak; potensi jd sarcoma

Timbul pd usia 35 – 40 th


Tanda dan gejala :

- Kulit di atas tumor mengkilap, regang, tipis, merah & pembuluh2 balik melebar & panas

- Jarang tjd mestastasis (pembesaran kelenjar regional)

- Tumor tumbuh cepat; nekrosis & radang pd kulit


Tindakan :

- Krn potensi mjd ganas & lbh radikal dr fibroadenoma, biasanya dilakukan mastektomi dg pengangkatan fasia pektoralis

- Radiasi paca bedah


SARKOMA


- Jarang ditemukan

- Tumor besar pd mamma, bisa sebesar kepala bayi


KANKER PAYUDARA


Terbanyak pd usia 40 – 49 th


Klasifikasi Kanker Payudara :

1. Klasifikasi Patologik

2. Klasifikasi Klinik


KLASIFIKASI PATOLOGIK


1. Kanker putting susu (Paget’s Disease )

- Bentuk kanker yg dlm taraf permulaan manifestasinya spt eksim menahun putting susu yg biasanya menebal dan merah

- Mrp suatu tumor subareoral, bisa teraba

- Prognosis baik

- Mrp kanker intraduktal yg tumbuh di bagian terminal dr dutud laktiferus

- Jarang tjd di Indonesia


Ciri 2 patologik :

- Sel – sel Paget (spt pasir)

- Hipertrofi sel epidermoid

- Infiltrasi sel – sel bundar dibawah epidermis


2. Kanker Duktus Laktiferus

a. Non infiltrating papillary carcinoma

- Bisa terbentuk dlm tiap duktus laktiferus dry g terbesar sampai sekecil2nya

- Kadang2 sulit dibedakan dr papilloma

b. Comedo carsinoma

- Terdiri dr sel2 kanker non papillary & intraduktal

- Sering dgn nekrosis sentral

- Pd permukaan potongan terlihat spt kelenjar

- Jarang tjd pd saluran saja, biasanya mengadakan infiltrasi ke sekitarnya mjd Infiltrating Comedo Carsinoma

c. Adenokarsinoma dg infiltrasi & fibrosis

- Lazim ditemukan (75 %)

- Fibrosis umumnya agak besar & keras

- Disebut pula kanker tipe schirrhus, tumor mengadakan infiltrasi ke kulit dan ke dasar

d. Medullary carcinoma

- Tumor ini biasanya sgt dlm did lm kelenjar mamma, biasanya tdk seberapa besar, kadang disertai kista2 dan mpy kapsul

- Tumor ini kurang infiltratif disbanding dg tipe schirrus

- Metastasis ke ketiak tjd sangat lama

- Prognosis lebih baik




3. Kanker dr Lobulus

- Sering timbul sbg carcinoma insitu yg membesar

- Mikroskopik : lobulus / kumpulan lobulus yg berisi kelompok sel2 asinus dg beberapa mitosis

- Apabila tjd infiltrasi, hampir tdk dpt dibedakan dr tipe schirrus.




2 komentar:

  1. bagus sekali isinya,mohon ijin untuk tambahan materi saya....ya...thx b4
    Terus berkarya teman...

    BalasHapus
  2. assalamualaikum, bolehkah mbah dukun copy paste artikelnya?

    BalasHapus